Jumat, 24 April 2015

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, jika 60 tahun lalu hanya beberapa negara Asia Afrika yang merdeka, dimana India, Pakistan, Srilangka, Myanmar, Indonesia, dan lain-lain masih berupa cita- cita. Kini meskipun memiliki semangat yang sama, yaitu kemakmuran dan kemerdekaan, namun tantangan yang dihadapi 91 negara- negara Asia Afrika berbeda. Presiden menyadari, bahwa cita-cita itu harus diraih melalui kerja sama, harus bermitra secara sejajar dengan negara lain. “Sekali lagi, kerja sama secara sejajar dengan sahabat-sahabat dari negara-negara lain,” ujarnya. Sebagai Presiden Indonesia yang memimpin lebih dari 250 juta penduduk, Jokowi mengemukakan, Indonesia belum terbebas dari kemiskinan, masih tertinggal dibandingkan negara-negara maju. Permasalahan yang sama, lanjut Presiden Jokowi, juga dihadapi negara-negara Asia dan Afrika. Karena itu, Presiden Jokowi menyerukan untuk menggelorakan kembali semangat Bandung. “Mari kita lanjutkan perjuangan para pemimpin kita 60 tahun yang lalu. Kita harus meningkatkan saling pengertian dan mewujudkan perdamaian dunia. Segala bentuk kekerasan harus dihentikan,” seru Presiden Jokowi pada puncak Peringatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60, di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jumat (24/4) pagi. Presiden Jokowi mengajak para pemimpin negara-negara Asia Afrika bahu membahu meningkatkan kemakmuran rakyat melalui kerja sama ekonomi dan perdagangan.#Indonesia,#JawaBarat,#Bandung,#museumKonferensiAsiaAfrika,#Jokowidodo,#SalamTigaJari,#KabinetKerja,#Kerjakerjakerja,#KTTASIAAFRIKAKE60,#KonferensiAsiaAfrika,#BandungCommandCentre,#AsianAfricanConferenceMemmorationIndonesia2015,#NewAsianAfricanStrategicPartnertsip,#Ekonomi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, jika 60 tahun lalu hanya beberapa negara Asia Afrika yang merdeka, dimana India, Pakistan, Srilangka, Myanmar, Indonesia, dan lain-lain masih berupa cita- cita. Kini meskipun memiliki semangat yang sama, yaitu kemakmuran dan kemerdekaan, namun tantangan yang dihadapi 91 negara- negara Asia Afrika berbeda. Presiden menyadari, bahwa cita-cita itu harus diraih melalui kerja sama, harus bermitra secara sejajar dengan negara lain. “Sekali lagi, kerja sama secara sejajar dengan sahabat-sahabat dari negara-negara lain,” ujarnya. Sebagai Presiden Indonesia yang memimpin lebih dari 250 juta penduduk, Jokowi mengemukakan, Indonesia belum terbebas dari kemiskinan, masih tertinggal dibandingkan negara-negara maju. Permasalahan yang sama, lanjut Presiden Jokowi, juga dihadapi negara-negara Asia dan Afrika. Karena itu, Presiden Jokowi menyerukan untuk menggelorakan kembali semangat Bandung. “Mari kita lanjutkan perjuangan para pemimpin kita 60 tahun yang lalu. Kita harus meningkatkan saling pengertian dan mewujudkan perdamaian dunia. Segala bentuk kekerasan harus dihentikan,” seru Presiden Jokowi pada puncak Peringatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60, di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jumat (24/4) pagi. Presiden Jokowi mengajak para pemimpin negara-negara Asia Afrika bahu membahu meningkatkan kemakmuran rakyat melalui kerja sama ekonomi dan perdagangan.#Indonesia,#JawaBarat,#Bandung,#museumKonferensiAsiaAfrika,#Jokowidodo,#SalamTigaJari,#KabinetKerja,#Kerjakerjakerja,#KTTASIAAFRIKAKE60,#KonferensiAsiaAfrika,#BandungCommandCentre,#AsianAfricanConferenceMemmorationIndonesia2015,#NewAsianAfricanStrategicPartnertsip,#Ekonomi.

A photo posted by defna nobirianto putra (@defnaputra) on

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Di Komen gan ,.. baris yang rapi yaa