Kamis, 10 Maret 2016

Arsip berita Dukungan Terhadap Gubernur Ahok BTP

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mendukung Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Selama beliau adil dan berpihak kepada rakyat, itulah gubernur kita semua," kata Said saat ditemui di Masjid An-Nadhlah Rahmah Nusantara, Ciracas, Jakarta Timur, pada Kamis malam, 6 November 2014. (Baca: Dianggap Macan Ompong, Ahok Malas Ngomel)

Menurut dia, ukuran memilih pemimpin yang baik adalah keadilan, kejujuran, dan amanah. "Bukan agama," ujarnya. (Baca: Saat Ahok Latihan Jadi Gubernur)

Lagi pula Said menilai kinerja Ahok cukup baik, melihat sepak terjangnya sebagai Wakil Gubernur DKI. "Lumayan, masih lumayan," katanya. (Baca: Ahok: Sekarang Pena Lebih Tajam daripada Pedang)

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Tubagus Robby Budiansyah berharap Ahok mengajak organisasi Islam, seperti NU dan Muhammadiyah, sebagai penasihatnya. "Kalau dia tidak meminta kami sebagai pendukungnya, kami tidak bisa bantu apa-apa. Apalagi dia tidak begitu paham mengenai Islam," ujarnya. (Baca juga: Pengalaman Pahit Ahok tentang BBM Subsidi)

https://metro.tempo.co/read/news/2014/11/07/231620244/nu-dukung-ahok-jadi-gubernur-dki

Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah DKI Jakarta menyatakan mendukung Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dukungan tersebut datang karena Muhammadiyah DKI memandang Ahok sangat menjalankan nilai-nilai Islam selama hampir dua tahun menjadi pejabat publik di Jakarta.

http://megapolitan.kompas.com/read/2014/09/15/19015171/Anggap.Jalankan.Nilai.Islam.Muhammadiyah.DKI.Dukung.Ahok.Jadi.Gubernur

"Nilai-nilai ajaran Islam adalah penegakan disiplin dan antikorupsi. Ini yang dilakukan oleh Pak Basuki. Apa yang dia lakukan sangat berhubungan dengan kemajuan akhlak dan moral warga Jakarta," kata Ketua PW Muhammadiyah DKI Jakarta Agus Suradika, di Jakarta, Senin (15/9/2014).

Menurut Agus, PW Muhammadiyah DKI telah mengadakan pertemuan dengan Ahok pada pekan lalu. Dari pertemuan tersebut, kata dia, Ahok berjanji akan mengedepankan penegakan hukum selama tiga tahun kepemimpinannya ke depan, terutama dalam penyelenggaraan pemerintahan.

"Kami akan terus memberikan support kepada Pak Basuki agar dalam menjalankan tugasnya bisa terus berorientasi melayani masyarakat Jakarta dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi atau partainya," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian PW Muhammadiyah DKI Jakarta Risman Mukhtar berharap agar Ahok terus mempertahankan gaya kepemimpinannya selama ini. Sebab, kata dia, ketegasan Ahok sangat dibutuhkan untuk memberantas korupsi di Jakarta, khususnya di ruang lingkup Pemprov DKI Jakarta.

"Pemberantasan korupsi sejalan dengan prinsip Islam. Dengan situasi yang seperti sekarang ini, kami ingin gaya kepemimpinan Pak Wagub seperti sekarang ini perlu dilanjutkan. Muhammadiyah mendukung. Bahkan, saya bilang sama Pak Wagub, sebetulnya apa yang dia laksanakan sudah sesuai dengan ajaran Islam," kata pria yang akrab disapa Buya Risman itu.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah disebutkan, jika kepala daerah terpilih menjadi pejabat lain, jabatan kepala daerah otomatis digantikan wakil kepala daerah. Saat ini, Gubernur Joko Widodo telah berstatus presiden terpilih dan akan segera dilantik pada 20 Oktober mendatang. Dengan mundurnya Jokowi, Ahok secara otomatis naik jabatan sebagai gubernur.

HERU BUDI HARTONO SE,MM
(CAWAGUB PILIHAN AHOK SEBAGAI PASANGANNYA DI PILGUB DKI 2017)

Pria kelahiran 13 Desember 1965, Medan, Sumatera Utara yang beragama Islam ini adalah mantan Walikota Jakarta Utara periode 13 Januari 2014- 2 Januari 2015, Yang di angkat oleh Ahok sebagai kepala BPKAD DKI ( Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI) sekarang.

Pria yang punya pengalaman 15 tahun tinggal di Jerman dan Australia ini, diangkat gubernur saat itu Joko Widodo (Presiden RI saat ini) sebagai Biro Kepala Daerah dan Kerja sama Luar Negeri (KDH & KLN) pada tahun 2013, setelah Bapak Jokowi meliat kepiawaian dan kejujuran seorang Heru Budi Hartono dalam berdiplomasi.

Prestasi beliau dalam kreatifitasnya mendatangkan investasi-investasi/kontrak dari luar negeri bagi pemprov dki waktu itu, membuat Jokowi kepencut mengangkat beliau sebagai walikota Jakarta Utara pada awal tahun 2014.

Tak berhenti disitu, kepiawaian beliau dalam membenahi kinerja PNS di lingkungan pemkot Jakarta Utara, membuat Ahok yang saat itu mengantikan posisi Jokowi sebagai gubernur dki, ikut kepincut mengangkat beliau sebagai kepala BPKAD DKI pada tahun 2015-sekarang.

Ahok pun kagum atas etos kerja dan kinerja anak buahnya ini, ditengah penilaian masyarakat yang selalu menilai PNS itu malas dan korup, justru HERU BUDI HARTONO ini menunjukkan kebalikkannya.

"Saya ingin mengubah citra PNS yang negatif di mata masyarakat. Saya butuh PNS yang bisa membuktikan kepada masyarakat, bahwa masih ada PNS yang baik dan jujur. Kalau kamu percaya sama saya, kamu juga butuh percaya bahwa masih ada birokrat, PNS yang jujur" kata AHOK.

Itulah sebabnya Ahok memilih bapak Heru sebagai cawagubnya, mengantikan Djarot. Bapak Heru merupakan salah satu orang kepercayaan Ahok setelah terbukti jelas kinerja, kapasitas dan kejujuran beliau dari seragam PNS nya. Kalau kalian mengenal Ahok, pasti tau ketelitian dan kecerdasan seorang ahok dalam memilih pasangannya, bukan?

Kesimpulan, Heru Budi Hartono bukanlah orang sembarangan, tapi mempunyai kapasitas dan kualitas yang diinginkan Ahok sebagai wakilnya. Hanya saja prestasi beliau kurang di ekspos di media, sehingga namanya masih terasa asing ditelinga kita.

Sekian dan terima kasih

NB : Tolong bantu share/Sebarkan, biar teman-teman yang mendukung pasangan ini, juga ikut mengenal pasangan gubernur DKI Tercinta kita, yaitu bapak HERU BUDI HARTONO SE. MM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Di Komen gan ,.. baris yang rapi yaa