Jumat, 08 Mei 2015

Selain mencanangkan pembangunan kota baru Sofifi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Ibu Negara Iriana memperoleh gelar adat dari Kesultanan Tidore dengan nama Biji Nagara Madafolo yang berarti Yang Dipertuan Agung Anak Negara, pada hari kedua kunjungannya di Ternate, Maluku Utara, Jumat (8/5). “Saya Sultan Tidore Haji Husain SH, khalifatul mukaram, memerintahkan terhadap jin dan manusia, dengan ini mengangkat gelar kehormatan kepada saudara saya Bapak Ir H Joko Widodo, Presiden RI sebagai Biji Nagara Madafolo atau Yang Dipertuan Agung Anak Negara,” kata Sultan Tidore, H Husain Syah dalam penganegarahan gelar yang diselenggarakan di Kesultanan Tidore, Jumat (8/5). Sultan Tidore mengemukakan, pertimbangan penganugerahan gelar adat kepada Presiden Jokowi berdasarkan catatan sejarah dan adat keraton yang konsisten untuk pelestarian adat, walaupun mengalami keterbatasan sarana dan prasarana. Penganugerahan gelar ini juga disebut merupakan upaya keraton dan lembaga adat di daerah dalam pelestarian budaya. “Untuk terpeliharanya adat daerah, sebagai bagian (dari) meningkatkan ketahanan bangsa di bidang kebudayaan, perlu dikembangkan kerja sama yang sinergis antara pemerintah daerah dan pusat,” tutur Sultan Tidore.#Indonesia,#MalukuUtara,#Sofifi,#TidoreKepulauan,#AbdulGhaniKasuba,#KunjunganKerja,#Jokowidodo,#SalamTigaJari,#KabinetKerja,#Kerjakerjakerja,#SultanTidore,#HajiHusain_sh,#IrianaJokoWidodo,#adat,#Tidore.

Selain mencanangkan pembangunan kota baru Sofifi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Ibu Negara Iriana memperoleh gelar adat dari Kesultanan Tidore dengan nama Biji Nagara Madafolo yang berarti Yang Dipertuan Agung Anak Negara, pada hari kedua kunjungannya di Ternate, Maluku Utara, Jumat (8/5). “Saya Sultan Tidore Haji Husain SH, khalifatul mukaram, memerintahkan terhadap jin dan manusia, dengan ini mengangkat gelar kehormatan kepada saudara saya Bapak Ir H Joko Widodo, Presiden RI sebagai Biji Nagara Madafolo atau Yang Dipertuan Agung Anak Negara,” kata Sultan Tidore, H Husain Syah dalam penganegarahan gelar yang diselenggarakan di Kesultanan Tidore, Jumat (8/5). Sultan Tidore mengemukakan, pertimbangan penganugerahan gelar adat kepada Presiden Jokowi berdasarkan catatan sejarah dan adat keraton yang konsisten untuk pelestarian adat, walaupun mengalami keterbatasan sarana dan prasarana. Penganugerahan gelar ini juga disebut merupakan upaya keraton dan lembaga adat di daerah dalam pelestarian budaya. “Untuk terpeliharanya adat daerah, sebagai bagian (dari) meningkatkan ketahanan bangsa di bidang kebudayaan, perlu dikembangkan kerja sama yang sinergis antara pemerintah daerah dan pusat,” tutur Sultan Tidore.#Indonesia,#MalukuUtara,#Sofifi,#TidoreKepulauan,#AbdulGhaniKasuba,#KunjunganKerja,#Jokowidodo,#SalamTigaJari,#KabinetKerja,#Kerjakerjakerja,#SultanTidore,#HajiHusain_sh,#IrianaJokoWidodo,#adat,#Tidore.

A photo posted by defna nobirianto putra (@defnaputra) on

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Di Komen gan ,.. baris yang rapi yaa